Percikan Pemikiran
Membaca Sebagai Sumber Kemajuan Bangsa
02 Maret 2005
Kemajuan teknologi informasi yang hadir saat ini telah mengantarkan kita seakan-akan berada dalam sebuah desa kecil (small village). Batas-batas negara semakin tak terasa dan dunia seakan telah menjadi satu. Duka di Aceh menjadi duka dunia, penyanderaan di Irak menjadi perhatian dunia, bom bunuh diri di Palestina seakan suaranya terdengar sampai di negeri ini. Teknologi informasi telah menggerakkan rasa kemanusiaan, solidaritas, dan kebersamaan dunia. Di sisi lain, teknologi informasi telah menjadi media hiburan yang tidak jarang meninabobokkan budaya baca yang sebenarnya merupakan akar dari kebangkitan teknologi informasi itu sendiri.
Kita kadang terbuai oleh kecanggihan teknologi informasi, tanpa tahu dari mana dan bagaimana teknologi tersebut lahir. Hal ini patut kita camkan bersama, karena maju mundurnya sebuah bangsa ditentukan oleh tinggi rendahnya budaya baca masyarakatnya.
Sejarah kemajuan negara-negara di dunia, seperti Jepang, Amerika, Korea, dan negara-negara lainnya berawal dari ketekunannya membaca. Mereka tidak pernah puas dengan kemajuan yang telah dicapai sehingga mendorong mereka untuk terus membaca dan membaca. Tak ada waktu tersisa, kecuali untuk membaca dan bekerja. Ini menunjukkan bahwa betapa besarnya manfaat membaca buku bagi kemajuan sebuah bangsa.
Kenyataan tersebut juga membuktikan bahwa buku menjadi kunci perubahan dunia. Itulah sebabnya buku sering disebut sebagai jendela peradaban. Karena dari bukulah peradaban sebuah negera menjadi maju, dan dari buku pula sebuah peradaban tak memberi makna apa-apa ketika buku diabaikan begitu saja..... silahkan downloan artikel selengkapnya (klik di sini)
02 Maret 2005
Kemajuan teknologi informasi yang hadir saat ini telah mengantarkan kita seakan-akan berada dalam sebuah desa kecil (small village). Batas-batas negara semakin tak terasa dan dunia seakan telah menjadi satu. Duka di Aceh menjadi duka dunia, penyanderaan di Irak menjadi perhatian dunia, bom bunuh diri di Palestina seakan suaranya terdengar sampai di negeri ini. Teknologi informasi telah menggerakkan rasa kemanusiaan, solidaritas, dan kebersamaan dunia. Di sisi lain, teknologi informasi telah menjadi media hiburan yang tidak jarang meninabobokkan budaya baca yang sebenarnya merupakan akar dari kebangkitan teknologi informasi itu sendiri.
Kita kadang terbuai oleh kecanggihan teknologi informasi, tanpa tahu dari mana dan bagaimana teknologi tersebut lahir. Hal ini patut kita camkan bersama, karena maju mundurnya sebuah bangsa ditentukan oleh tinggi rendahnya budaya baca masyarakatnya.
Sejarah kemajuan negara-negara di dunia, seperti Jepang, Amerika, Korea, dan negara-negara lainnya berawal dari ketekunannya membaca. Mereka tidak pernah puas dengan kemajuan yang telah dicapai sehingga mendorong mereka untuk terus membaca dan membaca. Tak ada waktu tersisa, kecuali untuk membaca dan bekerja. Ini menunjukkan bahwa betapa besarnya manfaat membaca buku bagi kemajuan sebuah bangsa.
Kenyataan tersebut juga membuktikan bahwa buku menjadi kunci perubahan dunia. Itulah sebabnya buku sering disebut sebagai jendela peradaban. Karena dari bukulah peradaban sebuah negera menjadi maju, dan dari buku pula sebuah peradaban tak memberi makna apa-apa ketika buku diabaikan begitu saja..... silahkan downloan artikel selengkapnya (klik di sini)